A. PENGERTIAN
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Energi surya atau matahari telah
dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika dieksplotasi dengan tepat, energi
ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam
waktu yang lebih lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi
listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depat
energi surya hanya dibatasi oleh keinginan untuk menangkap kesempatan.
Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan mengubah
sinar matahari menjadi energi kimia dengan menggunakan fotosintesis.
memanfaatkan energi ini dengan memakan dan membakar kayu. Bagimanapun, istilah
“tenaga surya” mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi
panas atau energi listrik untuk kegunaan
B. TIPE
ENERGI MATAHARI
Tipe energi matahari ada 2 yaitu “sinar
matahari” dan “photovoltaic”
a) Sinar matahari berupa panas yang sering kita
rasakan
b) Photovoltaic
tenaga matahari melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Sistem photovoltaic
tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk beroperasi. Sistem ini juga
membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan energi keluar yang sebanding
ke berat jenis awan. Photovoltaic juga digunakan untuk menyediakan listrik di
wilayah yang tidak terdapat jaringan pembangkit tenaga listrik. Sel
photovoltaic juga dapat digunakan untuk menyediakan tenaga maksimum ke gedung
pada saat hari di musim panas ketika sistem AC membutuhkan energi yang besar,
hal itu membantu mengurangi beban maskimum elektrik. Baik dalam skala besar maupun
skala kecil photovoltaic dapat mengantarkan tenaga ke jaringan listrik, atau
dapat disimpan dalam sel-nya.
C. STRUKTUR
SEL SURYA
Gambar diatas menunjukan ilustrasi sel
surya dan juga bagian-bagiannya. Secara umum terdiri dari :
1.
Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh
komponen sel surya. Material substrat juga harus mempunyai konduktifitas
listrik yang baik karena juga berfungsi sebagai kontak terminal positif sel
surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam seperti aluminium
atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC) dan sel
surya organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga
material yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan sepertii
ndium tin oxide (ITO) dan flourine doped tin oxide (FTO).
2.
Material
semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari
sel surya yang biasanya mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk
sel surya generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya
lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya
dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan
adalah material silikon, yang umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan
untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan
telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS),
CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon, disamping material-material
semikonduktor potensial lain yang dalam sedang dalam penelitian intensif
seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O
(copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction
atau gabungan dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p
(material-material yang disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n,
CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi kunci dari
prinsip kerja sel surya. Pengertian semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga
prinsip p-n junction dan sel surya akan dibahas dibagian “cara kerja sel
surya”.
3.
Kontak metal /
contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas
sebagian material semikonduktor biasanya dilapiskan material metal atau
material konduktif transparan sebagai kontak negatif.
4.
Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar
mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Oleh karena itu
biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material anti-refleksi
ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor
dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga
meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.
5.
Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk
melindungi modul surya dari hujan atau kotoran.
D. PRINSIP
KERJA
Sinar matahari mengenai solar panel, masuk
kedalam solar charg controller, arus disini masih dalam keadaan DC.
Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk kedalam inverter untuk mengubah
arus DC menjadi AC lalu dapat dimanfaatkan untuk berbagai
alat-alat elektronik.
E. KOMPONEN
PLTS
1. Panel
Surya (Solar Cell)
Solar panel mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon
(disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang
menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang
lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang
lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun).
2. Controller
Cara kerja charger controller, pada waktu solar panel
mendapatkan energy dari cahaya matahari di siang hari, rangkaian charger
controller ini otomatis bekerja dan mengisi (charge ) battery dan menjaga tegangan
battery agar tetap stabil. Secara
keseluruhan Fungsi dari Controller ini yaitu dapat menjaga agar battery tidak
kelebihan (over charger) dan kehabisan tegangan (under charger) dengan begitu
maka umur dari battery bertambah lama.
3.
Battery
Fungsi battery adalah sebagai tempat untuk menyimpan
daya (power storage). Untuk battery yang digunakan sebaiknya menggunakan
battery gel atau yang selama ini kita kenal dengan istilah battery kering.
Battery gel ini adalah yang paling direkomendasikan untuk digunakan pada
applikasi solar system. Kelemahannya adalah harganya yang mahal.
4. Inverter / Converter (Optional)
Inverter adalah perangkat
elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC - direct current) menjadi
tegangan bolak balik (AC - alternating current). Alat ini tidak diperlukan untuk beban yang hanya membutuhkan tegangan
searah.
F. KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN
1. KELEBIHAN
Ø
Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan
kontribusi terhadap perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar
fosil karena panel surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya
seperti karbon dioksida.
Ø
Panel
surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi paling
berlimpah yang tersedia di planet .
Ø Panel surya mudah dipasang dan
memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah karena tidak ada bagian yang
bergerak.
Ø Panel
surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja dengan
sangat diam.
Ø Banyak
negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi pemilik
rumah yang menggunakan panel surya.
Ø Harga
panel surya terus turun meskipun masih harus bersaing dengan bahan bakar
fosil.
Ø Tidak
diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam waktu yang sama,
tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti tidak perlu melakukan
investasi besar secara instan.
Ø Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam
masa pakai yang mencapai 20 tahun.
Ø Masa
pakainya yang panjang, mencapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya akan
menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.
2.
KEKURANGAN
Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun
setelah banyak mengalami penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser
IDR27.500/wp (watt peak) .
Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara
signifikan karena banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi
panas. Rata-rata panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.
Jika tidak terpasang dengan baik
dapat terjadi over-heating pada panel surya.
Panel
surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
Daur ulang panel surya yang tak
terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan
dengan hati-hati karena silikon, selenium, kadmium, dan sulfur heksafluorida
(merupakan gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel surya dan bisa
menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.
0 Pendapat:
Post a Comment